About Me

Guestbook (Click)

Popular Posts

Archives

Followers

Tips mengatasi rasa nervous

Tips mengatasi rasa nervous
Pengirim: Andhina W. Effendi

Jantung berdegup kencang tak teratur. Tangan basah oleh keringat. Badan gemetar. Kaki berjalan kesana-kemari. Napas tak beraturan. Ini merupakan beberapa contoh gejala ketika seseorang merasakan nervous atau gugup. Rasa nervous itu sendiri seringkali dialami ketika kita harus berhadapan dengan orang banyak, baik itu ketika kita sedang mempresentasikan sesuatu, berpidato, menjadi pemandu acara, bernyanyi di atas panggung dan lain sebagainya. Rasa nervous memang sebuah reaksi yang normal dalam tubuh kita. Namun bila tidak diatasi, rasa nervous justru dapat merugikan kita. Berikut adalah beberapa tips bagi Anda yang sering merasa nervous.
Kenali rasa nervous Anda
Kapan Anda merasa nervous? Apakah ketika Anda diminta untuk mempresentasikan makalah? Atau ketika Anda diminta untuk menjadi pemandu acara dalam sebuah seminar? Kapan pun Anda merasa nervous, selalu terjadi reaksi dalam tubuh Anda. Setelah syaraf otak Anda mengatakan bahwa Anda merasa nervous, maka
berbagai gejala pun timbul. Jantung berdegup kencang, keringat yang keluar berlebihan, tangan gemetar, semuanya adalah reaksi yang wajar. Seseorang merasa nervous pun wajar. Jadi, ketika Anda merasa nervous yakinlah bahwa semua orang pernah mengalaminya dan bukan hanya diri Anda. Satu lagi yang perlu Anda ketahui, bahwa rasa nervous itu bisa dikendalikan dan diarahkan menjadi hal yang positif. Kekuatan untuk mengendalikan dan mengarahkan nervous terletak pada diri Anda sendiri. The power is yours! Mulai sekarang, cobalah mengenal rasa nervous Anda. Perhatikan kapan saja Anda merasa nervous, apa penyebabnya, dan apa gejalanya. Setelah itu, barulah Anda bisa menentukan bagaimana cara mengendalikan rasa nervous tersebut.
“Fear of Unknown”
Tahukah Anda bahwa alasan utama adanya rasa nervous adalah “fear of unknown” atau rasa takut ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak Anda tahu? Misalnya, ketika Anda diminta menjadi pemandu acara dalam sebuah seminar. Mungkin Anda memang sudah mempersiapkan materi yang akan disampaikan, namun Anda tidak tahu siapa yang akan menghadiri seminar tersebut? Bagaimana reaksi mereka nanti? Bagaimana kalau terjadi kesalahan yang membuat acara rusak? Semua pertanyaan tersebut tidak dapat Anda prediksikan dengan tepat, karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Ada satu cara yang bisa Anda lakukan, yaitu persiapan. Ketika Anda harus menjadi pemandu acara seminar, banyaklah mencari tahu tentang tema seminar, pembicara yang akan hadir, segmen acaranya, dan lain sebagainya. Ketika Anda akan mempresentasikan makalah, bacalah kembali makalah, perdalam kembali isi makalah, sehingga ketika ditanya Anda dapat menjawab dengan lancar. Intinya, dengan persiapan yang matang, rasa nervous itu pun akan berkurang sedikit (tapi bukan berarti hilang secara keseluruhan).
Berpikir positif
Ini bukan sebuah saran yang klise, karena dengan berpikir positif secara tidak langsung rasa percaya diri pun akan bangkit. Cobalah mengganti pikiran negatif, seperti “Seandainya saja saya tidak harus berbicara di depan publik”, “Saya pasti tidak bisa”, “Saya selalu panik”, dengan pikiran positif seperti, “Ini adalah kesempatan yang bagus untuk saya”, “Saya bisa dan pasti saya akan mendapat pengalaman baru”, dan “Saya siap”. Pikiran positif yang ada di kepala Anda juga dapat merubah mood dan hati Anda menjadi senang. Jangan takut untuk menunjukkan rasa senang Anda dengan tersenyum. Ketika Anda akan naik ke atas panggung untuk berpidato, awali dengan senyuman. Ketika Anda maju untuk mempresentasikan makalah, awali dengan senyuman. Ketika Anda menjadi pemandu acara, juga awali dengan senyuman. Percaya atau tidak, senyum Anda dapat mencairkan rasa nervous Anda perlahan-lahan.
Jangan berharap kesempurnaan
Tidak ada orang yang sempurna. Kalimat itu memang benar. Jadi setiap kali Anda merasa nervous untuk melakukan sesuatu, jangan pernah berharap semuanya akan berjalan sempurna. Ketika terjadi kesalahan, tak perlu panik. Cukup lanjutkan apa yang telah Anda mulai hingga selesai. Kemudian, pilihan ada di tangan Anda. Apakah Anda akan mengutuk diri Anda karena sebuah kesalahan atau Anda justru belajar dari kesalahan Anda? Ingatlah bahwa tanpa kesalahan, Anda tidak tahu apa yang benar. Jadi, lain kali Anda merasa telah berbuat kesalahan, santai saja dan jalan terus. Perbaiki kesalahan Anda di kesempatan berikutnya, Anda pasti akan bisa melakukannya lebih baik lagi.
Semoga berhasil!
Silahkan lihat trackback untuk naskah dari situs aseli

Leave a Reply